KARIR ADALAH.........
Dead poets society (1989)
Kita
bernostalgia yo, ke masa sekolah atau kuliah…. Coba ingat-ingat, sewaktu anda
sekolah atau kuliah, atau juga untuk anda yang masih sekolah atau kuliah
sekarang, apakah anda pernah mendapatkan guru atau sedang diajar oleh guru yang
kreatif dan unik seperti halnya Keating? Jika iya, saya yakin bahwa sebagian
besar dari anda akan mengidolakannya….
John
Keating dalam Dead Poets Society adalah seorang dosen Bahasa Inggris di salah
satu universitas terbaik di Inggris. Caranya mengajar memang unik, kreatif, dan
sangat berbeda dari para pengajar lainnya di universitas tersebut. Bayangkan
saja, dia pernah mengajak para muridnya praktek berbaris dalam salah satu sesi
mengajarnya dan hal ini membuat rektor kampus keheranan. Selain itu, dia
membebaskan para mahasiswa-mahasiswi untuk memilih aktifitas yang mereka cintai
dan membangun karir berdasarkan apa yang mereka inginkan.
Hal-hal
tersebut yang justru membuat dirinya menjadi pengajar yang kontroversial.
Banyak rekan termasuk rektor kampus tersebut yang menentangnya bahkan beberapa
orangtua murid pun tidak menyukainya. Mereka menganggap cara mengajar yang
keras dan baku, terpusat pada guru dan mahasiswa mengikuti apa kata guru tanpa
harus banyak berkreasi, serta orientasi hanya pada sejumlah bidang karir
tertentu tanpa memperhitungkan minat setiap orang, adalah sistem pendidikan
yang benar dan terbaik.
Sudah tentu, John Keating harus
berusaha keras untuk menjalankan karirnya secara profesional sambil mewujudkan
prinsip dan idealismenya di kampus kenamaan itu. Akankah dia berhasil….?
Jawabannya
akan anda dapatkan saat menonton film ini. Anda tidak perlu mengharapkan saya
akan membocorkan jawabannya karena hal ini tidak akan pernah saya lakukan….
Hahaha…. Tidak enak rasanya memberikan spoiler untuk film peraih satu piala
Oscar kategori Best Original Screenplay ini. Juga, anda tidak perlu
mengharapkan film ini akan tayang di bioskop (dan saya pun lupa apakah waktu
itu film ini tayang di bioskop-bioskop di negara kita…. maklum, saya masih
kecil ketika itu…. Hahaha….). Anda mesti pergi ke toko DVD langganan anda untuk
membeli film ini. Saya rekomendasikan, sungguh…. Dan jujur saja, akhir cerita
film ini membuat saya hampir menangis (ingat, menangis tidak selalu berkaitan
dengan meninggalnya seseorang)….
Yang
perlu saya sampaikan pada anda sekalian adalah bahwa saya memiliki pemikiran
yang sama dengan John Keating dan selalu saya bagikan kepada siswa-siswi saya. Karir adalah tentang melakukan apa yang kita cintai.
Sekolah dan kuliah, selain untuk memiliki persahabatan dan bergaul
seluas-luasnya, adalah persiapan untuk karir yang akan kita pilih dan menjadi
jalan hidup kita.
Bidang karir manakah yang mesti anda pilih sebagai jalan
hidup anda untuk berkarya? Jawabannya akan anda temukan saat anda memandang
diri anda sendiri. Apakah yang anda cintai untuk anda lakukan….? Inilah yang
kita sebut dengan minat (passion). Setelah menemukannya, anda akan mendapati
bahwa minat anda adalah bakat (talent) anda. Setiap orang secara alamiah
memiliki satu paket kumplit ini dalam dirinya, minat dan bakat.
Jika
anda memilih bidang karir hanya karena uang yang berlimpah atau kesempatan yang
cepat datang, tetap saja anda akan tersiksa dan tidak mendapatkan kebahagiaan
utuh saat menjalaninya, karena itu bukan bidang yang anda cintai.
Erwin
Says:
Ketika anda melakukan apa yang anda
cintai, jelas anda akan semangat penuh menekuninya. Uang otomatis akan
mengikuti ketekunan dan peningkatan prestasi anda. Namun, seperti halnya sebagian
murid saya, masih banyak orang yang belum menemukan apa minat sejati mereka dan
kebingungan mengenainya.
Biasanya, saya menyarankan mereka untuk
merenungkan: aktifitas apakah yang saat sedang mereka kerjakan, waktu terasa berlalu
sangat cepat karena mereka sangat menikmati melakukannya, ketagihan untuk melakukannya
lagi, dan bisa menunda makan atau tidur sekalipun sudah merasa lapar atau
mengantuk….
Erwin
Karir
adalah melakukan apa yang kita cinta sesuai dengan bakat untuk mewujudkan
kesuksesan dan melakukan kebaikan bagi banyak orang dan dunia.
ERWIN
KUMADJAWA
Komentar
Posting Komentar